indra Lunak, sebab hatinya yang lembut amat peka untuk beramal dengan sunnah kekasih yang dirindukannya, meski terlihat remeh dalam pandangan manusia.
indra Lunak bukan hanya karena riwayatnya yang jadi ‘ilmu manfaat, tak putus pahala hingga hari kiamat.
indra Imam Abu Dawud, Allah merahmatinya; hadits telah dilunakkan baginya sebagaimana besi dilunakkan bagi Nabi Dawud.
indra Kisah ini dicantumkan Al Hafizh Ibnu Hajar Al ‘Asqalany dalam Fathul Bari, 10: 610. Beliau menyatakan, “Sanadnya baik.”
indra Maka beliaupun menjawab,
لعله يكون مجاب الدعوة
“Mudah-mudahan menjadi doa yang mustajab.”
لعله يكون مجاب الدعوة
“Mudah-mudahan menjadi doa yang mustajab.”
indra Perjalanan pun dilanjutkan. Dengan heran, bertanyalah orang kepada beliau mengapa sesusah-payah itu rela membayar demi mendoakan orang bersin dan mendapat doa darinya.
indra Maka orang itupun membalas sambil tersenyum, “Yahdikumullaahu wa yushlihu baalakum.”
indra sehingga beliau bisa menghampiri orang yang bersin dan mendoakannya, “YarhamukaLlaah”.
indra Maka Imam Abu Dawud menyerahkan uang 1 dirham pada si tukang perahu agar mau mendekatkan sampannya sejenak ke tepian,
indra “Berada di atas perahu penyeberangan di Sungai Dajlah. Tiba-tiba, beliau mendengar orang bersin di tepian dan membaca “Alhamdulillah”.